ramadan salmon and rice - An Overview

Dalam menentukan awal bulan kamariah, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Dalam metode ini, yang menjadi kunci adalah peristiwa saat matahari terbenam pada hari yang diperkirakan sebagai hari terakhir sebuah bulan, bulan sudah mendahului matahari dalam gerak dari barat ke timur. Dalam bahasa yang lebih sederhana, saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk.

[3] Wadzaif Ramadhan, hlm. eleven. Adakah di antara kita yang senantiasa berdoa untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan? Jangankan untuk berdoa selama enam bulan agar berjumpa dengan Ramadhan, bahkan mungkin masih banyak di antara kita yang tidak berdoa selama seminggu agar bersua dengan Ramadhan.

Alhamdulillah, kita hingga detik ini masih dikaruniai umur untuk berjumpa dengan Ramadhan tahun ini serta kemampuan melaksanakan kewajiban puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Ini bukan hanya anugerah semata, tetapi juga sekaligus tantangan yang sangat berat.

كَانَ يَعْرِضُ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعَرَضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِى الْعَامِ الَّذِى قُبِضَ ، وَكَانَ يَعْتَكِفُ كُلَّ عَامٍ عَشْرًا فَاعْتَكَفَ عِشْرِينَ فِى الْعَامِ الَّذِى قُبِضَ فِيهِ

Demikianlah berbagai hikmah dan manfaat puasa yang dapat kita sampaikan semoga dapat menambah keimanan dan keikhlasan kita dalam menjalankan perintah puasa Ramadhan.

Melihat berbagai keutamaan yang Allah janjikan pada bulan Ramadhan, maka sudah sepatutnya sebagai umat Nabi Muhammad yang masih diberi kesempatan umur sampai bulan Ramadhan ini, mampu bersyukur dengan memaksimalkan seluruh kesempatan yang ada untuk menumpuk inventasi amal di akhirat.

dengan tulus ikhlas, dan melanjutkan pelajaran yang mendalam ini ke bulan-bulan berikutnya dalam setahun, agar masyarakat dapat hidup dengan penuh rasa aman dan kedamaian, yang dipelihara oleh perhatian Allah dengan senjata ‘aqidah yang benar.

Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang. Dan berhiaslah (beramal shalihlah) untuk persiapan hari ditampakkannya amalan hamba

Dampak tersebut begitu terasa terutama dalam perkembangan media sosial, banyak sekali ditemukan penyimpangan nilai-nilai akhlak dalam menggunakan media sosial.

وَلَا ٱلۡإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلۡنَٰهُ نُورٗا نَّهۡدِي بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ

Sungguh indah perkataan Syaikh Abu Madin: “Barangsiapa yang merealisasikan ibadahnya, maka dia akan memandang amal perbuatannya dengan kacamata riya’. Dia memandang keadaannya dengan pengakuan belaka, dan memandang perkataannya dengan kedustaan belaka. Semakin besar apa yang engkau harapkan di hatimu, maka akan semakin kecil jiwamu di hadapanmu, dan semakin sedikit pula nilai pengorbanan yang telah engkau keluarkan demi meraih harapanmu yang besar. Semakin engkau mengakui hakikat rububiyah Allah dan hakikat ‘ubudiyah, serta semakin engkau mengenal Allah dan mengenal dirimu sendiri, maka akan semakin jelas bagimu, bahwa apa yang ada pada dirimu berupa amal ketaatan, tidaklah pantas untuk diberikan kepada Allah.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا 

Kami mengambil pandangan jangka panjang, memprioritaskan kesuksesan berkelanjutan daripada keuntungan jangka pendek. Hal ini memungkinkan kami untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia kami dan menciptakan lingkungan kerja yang memuaskan yang mendorong inovasi dan keunggulan.

Yang menyedihkan, banyak orang tidak mengerti kemuliaan bulan suci ini. Tidak menjadikan bulan suci ini sebagai lahan untuk memanen pahala dari Allah dengan memperbanyak beribadah, bersedekah dan membaca Al Qur`an. Namun bulan yang agung ini, mereka jadikan musim menyediakan dan menyantap aneka ragam makanan dan minuman, menyibukkan kaum ibu terus berkutat dengan dapur. Sebagian yang lain ada yang memanfaatkan bulan mulia ini hanya dengan bergadang dan ngobrol hingga pagi, ramadhan satrio kemudian pada siang harinya dipenuhi dengan mimpi-mimpi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *